Di buku “20 Tuntunan Khusuk Salat”, M. Thalib membagi khusyu’ dalam shalat menjadi dua bagian, yaitu:
- Khusyu’ lahiriah
Melakukan gerak-gerik shalat dan ucapannya sesuai dengan tuntunan dan ajaran Rasulullah. - Khusyu’ batiniah
Melakukan shalat dengan hati penuh rasa harap, cemas, takut, merasa diawasi, dan suasana mendukung terciptanya pelaksanaan lahir batin dalam melakukan shalat khusyu’.
M. Thalib secara teknis dan detail, merangkum berbagai hadits yang mengajarkan bagaimana melakukan shalat dengan khusyu’. Menurutnya, jika kita ingin khusyu’, sebaiknya kita melakukan 20 langkah berikut:
- Bila lapar, makanlah lebih dahulu
- Tidak menahan buang angin, buang air kecil maupun besar
- Tidak mengantuk
- Berpakaian baik dan bersih
- Hawa tidak panas
- Melakukan shalat pada awal waktu
- Pergi ke masjid dengan tenang dan didahului dengan doa, jika kita shalat di masjid
- Tempat shalat harus bersih dari kotoran
- Tempat shalat bersih dari gambar
- Tempat shalat tidak bising
- Ketika shalat, pikiran tidak disibukkan oleh urusan duniawi
- Tidak tergesa-gesa melakukan bacaan dan gerakan shalat
- Menyadari bacaan yang diucapkan
- Rukuk dan sujud dengan tenang
- Tidak menoleh ke kanan atau ke kiri
- Melihat ke tempat sujud
- Tidak mengusap pasir di tempat sujud
- Tidak menguap
- Tidak meludah kecuali terpaksa
- Meluruskan dan merapatkan shaf dalam shalat berjamaah
Hakikat shalat adalah mi‘raj orang mukmin, pendakian spiritual menuju Allah dan audiensi langsung denga-Nya. Dengan demikian, kita akan selalu ingat kepada Allah, yang di antara hasilnya adalah:
- Ingat rahmat, kekuasaan, pahala, dosa dan azab-Nya.
- Taat perintah dan menjauhi larangan-Nya
- Mohon ridha dan selamat dari azab-Nya
- Sadar dan lebih kenal (ma‘rifat) terhadap jati diri yang dhaif
- Jauh dari yang keji dan mungkar
- Luas dan komprehensif wawasan serta pandangan
- Keberkahan hidup
Hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana bersikap kepada Allah telah kita bahas secara detail di Bab 1. Dengan demikian, Bab 1 sebaiknya kita baca berulang-ulang, untuk dipahami, dihayati dan dipraktikkan; karena yang ada di bab itu merupakan pondasi dari setiap amal. Ibarat rumah, jika pondasinya kokoh, maka bangunan apa pun yang akan didirikan tidak menjadi masalah.
Memahami makna gerakan shalat juga salah satu yang membentuk khusyu’ dalam shalat. Berikut ini penjelasan tentang makna gerakan shalat yang penulis nukil dari makalah “Pelatihan Shalat Khusyuk” oleh Prof. Moh. Sholeh:
- Berdiri tegak menghadap kiblat = menghadapkan jiwa raga kepada Dzat Yang Maha Esa dan Maha Segalanya
- Mengangkat tangan saat takbir = lambang penyerahan diri secara total kepada Allah SWT
- Ruku‘ = lambang hormat dan mengagungkan Dzat Yang Maha Kuasa serta mengingatkan kelemahan dan ketidakberdayaan diri kita.
- Pengulangan sujud 2 kali = sujud pertama mengingatkan asal-usul manusia yang diciptakan dari tanah, sedangkan sujud kedua mengingatkan akhir perjalanan hidup manusia bahwa cepat atau lambat pasti kembali ke tanah. Allah berfirman yang artinya:
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu, kepadanya Kami akan mengembalikan kamu, dan darinya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain. (QS Thâhâ [20]: 55) - Berulang-ulangnya sujud = melambangkan penampilan yang 100% berbeda dengan Iblis yang menolak sujud meskipun hanya 1 kali.
- Menoleh ke kanan dan ke kiri dengan ucapan salam = lambang ikrar di hadapan Allah setelah beraudiensi dengan-Nya, bahwa ke mana pun pergi harus senantiasa menebar salam (kedamaian), rahmat (kasih sayang) dan berkah (bertambahnya kebaikan) untuk siapa pun, dan bahkan untuk apa pun, sesuai dengan misi Rasulullah saw.
Daftar Pustaka:
- Mohammad Sholeh, Prof, “Pelatihan Sholat Khusyuk”, Makalah, April 2006
Tulisan ini lanjutan dari : Kita Sebenarnya Bisa Khusyu’ Tapi Enggan (3 of 7)
Tulisan ini berlanjut ke : Kita Sebenarnya Bisa Khusyu’ Tapi Enggan (5 of 7)
#Semoga Allah menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam, amin...#
0 comments:
Post a Comment