Pada tulisan sebelumnya, telas dibahas pentingnya mengingat mati. Lalu, apa langkah selanjutnya agar kita senantiasa mengingat mati?
Persiapan untuk menghadapi sesuatu, tidak dapat sempurna kecuali dengan selalu mengingatnya di dalam hati. Sedangkan untuk selalu mengingat, tidak dapat dilakukan kecuali dengan mendengarkan dan memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengannya.
Orang yang tenggelam dalam arus dunia, cinta kepada tipu dayanya dan mencintai kenikmatannya adalah orang yang hatinya lalai dari mengingat kematian. Bahkan jika diingatkan, ia benci dan menghindar. Mereka adalah orang-orang yang disebutkan dalam firman Allah :
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu lakukan.” (QS al-Jumu‘ah [62] : 8)
Adapun orang yang bertaubat, ia sering mengingat kematian untuk menumbuhkan rasa takut di dalam hatinya, lalu ia terus menyempurnakan taubat. Ciri-ciri orang ini adalah bahwa ia selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
Ibnu Umar ra. berkata, “Aku datang menemui Nabi saw. bersama sepuluh orang, lalu salah seorang dari kaum Anshar bertanya, ‘Siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,
أَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا ِللْمَوْتِ وَأَشَـدُّهُمْ إِسْتِعْدَادًا لَهُ أُولَئِكَ هُمُ اْلأَكْيَاسُ ذَهَبُوْا ِبشَرَفِ الدُّنْيَا وَكَرَامَةِ اْلآخِرَةِ
‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah orang-orang cerdas. Mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat’. ” (HR Ibnu Majah)
Sebagian kaum bijak menulis surat kepada salah seorang saudaranya, “Wahai Saudaraku, hati-hatilah terhadap kematian di kampung ini (dunia), sebelum engkau kembali ke suatu kampung di mana engkau mengharap kematian tetapi tidak akan mendapatkannya.”
Shafiyah ra. bercerita, “Seorang wanita mengadu kepada Aisyah ra. tentang kekerasan hatinya. Lalu Aisyah memberi saran, ‘Perbanyaklah mengingat kematian, niscaya hatimu akan lembut.’ Lalu wanita itu melaksanakan saran Aisyah, sehingga hatinya menjadi lembut. Kemudian ia datang berterima kasih kepada Aisyah.”
“Tidakkah kalian melihat bahwa setiap hari, kalian menyiapkan orang-orang yang pergi kepada Allah? Kalian meletakkannya di dalam lubang kubur dengan berbantalkan tanah. Dia telah meninggalkan orang yang dicintai,” pesan Umar bin Abdul Aziz.
Ibnu Mas‘ud ra. berkata, “Orang yang berbahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain.”
Cara untuk selalu mengingat kematian adalah dengan mengosongkan hati dari segala sesuatu, selain mengingat kematian yang ada di hadapannya. Seperti orang yang ingin bepergian untuk keuntungan besar atau mengarungi lautan, sehingga ia hanya memikirkan hal itu. Jika mengingat kematian telah meresap di hatinya, maka pasti akan memengaruhinya.
Salah satu implementasi teknisnya adalah dengan mengingat orang-orang yang kita kenal apalagi dekat dengan kita, namun telah pergi mendahului kita. Kita mengingat kematian mereka dan pembaringan mereka di dalam kubur. Selain itu juga membayangkan wajah-wajah mereka ketika masih memegang berbagai jabatan dan merenungkan bagaimana sekarang tanah kuburan telah menimbun mereka.
Abu Darda’ ra. menuturkan, “Jika engkau mengingat orang-orang yang telah mati, maka anggaplah dirimu sebagai salah seorang di antara mereka.”
Kulihat tubuhku terbujur kaku
Tak ada daya 'tuk berontak
Tak ada kuasa 'tuk berteriak
Kawan, katakan padaku, apa yang terjadi?!
Tak ada daya 'tuk berontak
Tak ada kuasa 'tuk berteriak
Kawan, katakan padaku, apa yang terjadi?!
Ziarah kubur juga termasuk hal yang akan mengingatkan kita pada akhirat (termasuk di dalamnya kematian, sebagai pintu menuju akhirat), sebagaimana sabda Nabi saw. :
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ، فَزُوْرُوا الْقُبُوْرَ، فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فىِ الدُّنْياَ، وَتُذَكِّرُ اْلآخِرَةَ
Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, namun sekarang berziarahlah, karena hal itu akan menjadikan sikap hati-hati di dunia dan akan dapat mengingatkan pada akhirat. (HR Ahmad)
قَدْ كُنْتُ نَهَيْـتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِيْ زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُوْرُوْهَا، فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ اْلآخِرَةَ
Sesungguhnya dahulu aku melarang kalian menziarahi kuburan, tetapi sekarang Muhammad telah memperoleh ijin untuk menziarahi kuburan ibunya, karena itu berziarahlah kalian; sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akhirat. (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan an-Nasa’i, sedangkan lafazh hadits ini menurut riwayat Tirmidzi)
Namun demikian, tabiat manusia adalah kalau kita sudah sering melihat atau mendengar sesuatu, maka sesuatu itu tidak akan membawa dampak besar. Misal kita sudah sering melihat orang mati, biasanya perasaan kita akan biasa-biasa saja dalam memandang kematian. Jika kita setiap hari bergaul dengan orang sakit, maka nikmat sehat tidak begitu terasa. Bahkan, jika kita melihat kemaksiatan setiap saat, hal itu akan kita anggap wajar, bukan sebuah kesalahan.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mencari sendiri teknik yang paling cocok untuk kita. Setiap orang mempunyai kecenderungan dan kebiasaan masing-masing. Setiap orang adalah unik, tidak bisa dipukul rata. Sebuah cara yang berhasil untuk orang lain, bisa jadi tidak mempunyai efek bagi yang lain.
Dalam bait puisinya, Abu Muhammad Ali bin Ahmad bin Sa‘id bin Hazm al-Andalusi berpesan :
Duhai kau!
Yang suka bermain-main di dunia ini
Ingat! Kehidupan dunia tak kan abadi
Tak cukupkah bagimu segala wejangan
Hingga kauhabiskan waktumu dalam permainan
Negeri yang fana ini segeralah kautinggalkan
Karna kenikmatannya tak lebih dari permainan
Tak ada yang abadi dalam kenikmatan dunia
Semua kan sirna bila waktunya tiba
Dunia ini pinjaman yang harus kaukembalikan
Pesonanya sesaat, fana dan hanya fatamorgana
Yang berakal tak kan terkecoh kilau-kemilaunya
Karna ia tahu ada kehidupan abadi di sana
Orang beriman tak betah di negeri persinggahan
Karna, negeri persinggahan bukanlah tujuan
Dunia tak terpikir, akhiratlah yang jadi pikiran
Kematian tidak perlu ditakuti, karena hakikatnya kita pun pernah mengalaminya, yaitu saat ketiadaan wujud kita di pentas alam raya ini, sebelum kita dilahirkan. Kematian kedualah yang kita bahas di sini, yaitu kematian ketika ruh meninggalkan jasad, menuju alam barzakh, pintu menuju akhirat.
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللهِ وَكُنْـتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْياَكُمْج ثُمَّ يُمِيْتـُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ إِلَيْـهِ تُرْجَعُوْنَ
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS al-Baqarah [2] : 28)
Orang-orang durhaka pun mengakui bahwa mereka dihidupkan Allah dua kali dan dimatikan dua kali, sesuai firman-Nya :
قَالُوْا رَبَّنَاۤ أَمَتَّنَا ٱثْنَـتَيْنِ وَأَحْيَـيْتَنَا ٱثْنَـتَيْنِ فَٱعْتَرَفْنَا بِذُنُوْبِنَا فَهَلْ إِلىٰ خُرُوْجٍ مِّنْ سَـبِيْلٍ
Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi) kami untuk keluar (dari neraka)? (QS al-Mu’min [40] : 11)
Allah mematikan kita, agar kita dapat meningkat menuju hidup yang lebih sempurna. Kesempurnaan hidup manusia hanya dapat diraih dengan iman, amal shaleh dan dengan meninggalkan dunia ini.
Ar-Raghib al-Isfahani menulis, “Kematian merupakan tangga menuju kebahagiaan abadi. Ia merupakan perpindahan dari tempat ke tempat lain, sehingga dengan demikian ia merupakan kelahiran baru bagi manusia. Manusia dalam kehidupannya di dunia ini, dan dalam kematiannya, mirip dengan keadaan telur dan anak ayam. Kesempurnaan wujud anak ayam adalah menetasnya telur tersebut dan keluarnya anak ayam tadi meninggalkan tempatnya selama di dalam telur. Demikian pula manusia, kesempurnaan hidupnya hanya dapat dicapai melalui perpindahannya dari tempat ia hidup di dunia ini, sehingga—dengan demikian—kematian itu adalah pintu menuju kesempurnaan, kebahagiaan, surga yang abadi.”
Seseorang pernah ditanya tentang kematian, dan dia menjawab dengan penuh optimisme, padahal dia adalah orang awam, bukan intelektual.
“Takutkah Anda akan mati?”
“Ke manakah aku pergi bila aku mati?” dia balik bertanya.
“Kepada Tuhan.”
“Kalau demikian, aku tidak perlu takut, karena aku menyadari bahwa segala sesuatu yang bersumber dari Tuhan adalah baik. Tuhan tidak akan memberikan kecuali yang terbaik.”
Dengan kematian, manusia akan bebas bergerak, tak perlu menempa diri, mengendalikan syahwat, melawan setan, serta tak ada lagi larangan dan perintah. Kematian merupakan hadiah sekaligus penebus dosa bagi umat Rasulullah saw.
تُحْفَةُ الْمُؤْمِنِ الْمَوْتُ
Hadiah bagi seorang mukmin adalah kematian.
(HR Ibnu Abi Dunya, Thabrani dan Hakim)
(HR Ibnu Abi Dunya, Thabrani dan Hakim)
الْمَوْتُ كَفَّارُةٌ لِكُلِّ مُسْـلِمٍ
Kematian adalah kafarat (penebus dosa) bagi setiap muslim.
(HR Abu Nu‘aim, Baihaqi dan al-Khatib)
(HR Abu Nu‘aim, Baihaqi dan al-Khatib)
Maksud hadits tersebut yaitu, kematian akan menyucikan dosa-dosa kecil setelah seorang muslim menjauhkan diri dari dosa-dosa besar dan menunaikan segala kewajiban.
Ka‘ab berkata, “Siapa mengenal kematian, maka segala penderitaan dan kesusahan dunia menjadi ringan baginya.”
Allah mematikan kita, agar manusia lain dapat merasakan hidupnya. Betapa sempit bumi ini, jika semua yang hidup bertahan hidup. Dan, betapa jenuh kehidupan ini, jika usia berlanjut (tidak pernah mati) tetapi disertai dengan kelemahan, penyakit dan kehilangan harapan. Sungguh kematian adalah nikmat, apalagi jika disadari bahwa ia merupakan pintu menuju kebahagiaan abadi.
Bahkan, setiap hari kita sudah mengenal saudara kematian, yaitu tidur. Allah SWT berfirman :
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain (yang tidur) sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. (QS az-Zumar [39] : 42)
Fakhruddin ar-Razi mengatakan, “Yang pasti adalah, tidur dan mati merupakan dua hal dari jenis yang sama. Hanya saja kematian adalah putusnya hubungan secara sempurna, sedang tidur adalah putusnya hubungan tidak sempurna dilihat dari beberapa segi.” Rasulullah saw. mengajarkan agar kita membaca doa pada saat bangun tidur :
اَلحْـَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ أَحْيـَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْـهِ النُّشُـوْرُ
Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami (membangunkan dari tidur) setelah mematikan kami (menidurkan). Dan kepada-Nya jua kebangkitan (kelak).
Seorang filosof Jerman, Schopenhauer berkata, “Mengantuk itu nikmat, tapi lebih nikmat lagi tidur. Sedangkan yang lebih nikmat daripada tidur adalah mati.”
Seorang penyair berkata :
Pernah aku bilang pada jiwa
Namun malah terbang menjadi bayangan pahlawan
Celaka engkau, kenapa tidak memperhatikan
Jika kau mohon sehari saja diundurkan dari ketetapan ajal
Tak akan dipenuhi
Bersabarlah menghadapi maut, bersabarlah
Toh tak seorang pun mampu menggapai keabadian
Pakaian kehidupan itu bukanlah pakaian kekuasaan
Karena bisa diambil dari seorang saudara yang menginginkan
‘Aidh al-Qarni memberi nasihat :
Segeralah bertaubat nasuha
Sebelum datang kematian dan dicabutnya ruh
Jangan meremehkan bentuk dosa
Segala perbuatan itu tergantung kepada akhir
Dan, siapa yang benar-benar suka bertemu dengan Allah
Maka, Allah lebih mencintai orang itu
Dan, sebaliknya orang yang membenci
Allah akan bertanya tentang rahmat-Nya
Baik yang didapat dengan mudah ataupun bersusah-payah
Marilah kita bersama-sama berdoa kepada Allah, Dzat Yang Maha Menghidupkan (Al-Muhyî) dan Yang Maha Mematikan (Al-Mumît).
اللَّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَـاتِمَةِ وَنَعُوْذَ بِكَ مِنْ سُوْءِ الْخَـاتِمَةِ
Ya Allah, akhirilah hidup (wafatkanlah) kami dalam keadaan husnul khâtimah. Dan kami berlindung kepada-Mu dari keadaan sû’ul khâtimah, amin.
Daftar Pustaka :
- ‘Aidh al-Qarni, Dr, “Sentuhan Spiritual ‘Aidh al-Qarni (Al-Misk wal-‘Anbar fi Khuthabil-Mimbar)”, Penerbit Al Qalam, Cetakan Pertama : Jumadil Akhir 1427 H/Juli 2006
- Ibnu Hazm al-Andalusi, asy-Syaikh, “Di Bawah Naungan Cinta (Thawqul Hamâmah) – Bagaimana Membangun Puja Puji Cinta Untuk Mengukuhkan Jiwa”, Penerbit Republika, Cetakan V : Maret 2007
- Manshur Ali Nashif, asy-Syaikh, “Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasulullah saw. (At-Tâju al-Jâmi‘u lil-Islâmi fî Ahâdîtsi ar-Rasûli)”, CV. Sinar Baru, Cetakan pertama : 1993
- M. Quraish Shihab, Dr, “‘Membumikan’ Al-Qur’an”, Penerbit Mizan, Cetakan XXX : Dzulhijjah 1427H/Januari 2007
- M. Quraish Shihab, Dr, “Wawasan Al-Qur’an – Tafsir Maudhu‘i atas Pelbagai Persoalan Umat”, Penerbit Mizan, Cetakan XIX : Muharram 1428H/ Februari 2007
- Sa‘id Hawwa, asy-Syaikh, “Kajian Lengkap Penyucian Jiwa “Tazkiyatun Nafs” (Al-Mustakhlash fi Tazkiyatil Anfus) – Intisari Ihya ‘Ulumuddin”, Pena Pundi Aksara, Cetakan IV : November 2006
#Semoga Allah menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam, amin...#
amiin..semo9a ALLAH memudahkanQ dalam menjemput aJalQ nantinya,dan tetap pd qusnul qhatimah...
ReplyDeletemakasih sudah diin9atkan...:)
saudaraku wi3nd yg baik,
ReplyDeleteamin...
Waduh...
ReplyDeleteDosa ane dah banyak banget neh...
Ramadhan ini mau bertobat ah...
Makasih bro dah ingatin ane...
Terima kasih juga buat artikel saudara yang
ReplyDeletebanyak manfaatnya untuk diri yang penuh dengan dosa ini....
Semoga Allah memberkati usaha saudara...
Selamat beribadah!!
Laman yang baik.. teruskan usaha anda.. makasih sudi singgah laman Kalam IbnRajab..
ReplyDeleteassalamu alaikum,
ReplyDeletesyukran artikelnya. nasihat yang bener" kena.
assalamualaikum pak, nama saya yenni saya seorang siswi di SMA saya hanya mengucapkan terima kasih karena bila bpk tidak mengirimkan komentar kepada blog saya maka saya tak mungkin dapat membaca artikel ini,
ReplyDeletesemoga allah selalu berada didekat anda
wassalam
yenni
wa'alaykumus salam, saudara/i-ku Ibn Rajab, cutie. Khairiah & yenni...
ReplyDeleteterima kasih kembali saya haturkan... doa sampean saya amini... doa yg sama dihaturkan oleh para malaikat u/ sampean & semua orang yg mendoakan orang lain... ini dr hadits riwayat Imam Muslim...
semoga ingat akan kematian memotivasi kita mjd lbh baik lagi ..:)
ReplyDeleteasswrwb Cak Faisol, sebelumnya matur nuwun sudah mampir ke blog saya. kiranya Gusti Allah yg telah mempertemukan kita, smoga kita bisa jaga silaturahmi ini, insya Allah.
ReplyDeletematur nuwun jg buat tulisan2nya, smoga makin memotivasi saya untuk lebih dan lebih baik lagi, amin ya rabbal alamien.
sukses! ganbatte!
wassalam.
Subhanallah... tulisan yang menakjubkan... sungguh luas ilmu Allah dan beruntungnya bila menjadi hamba yang diberikan anugerah sebagai HAMBA YANG DIBERI ILMU MANFAAT... SEMOGA KITA TERMASUK HAMBANYA YANG BERUNTUNG AMIN... btw tulisana bagus bgt... dah sering nulis dmn? tuker link yukzz... ada id ym? id ku fla_cheya kak... lam knl
ReplyDeleteTahniah saudara,satu tulisan dengan penuh jiwa dan tanggungjawab. Jemput sign in guestbook di http://al-misri.blogspot.com/.
ReplyDeleteSalam perjuangan. al-Misri
postingan yang bagus..trims untuk sharing nya.
ReplyDeletesangat bermanfaat, mudah2an menjadi berkah.
saudaraku c-yakuw yg baik,
ReplyDeletesaya hampir tdk chatting, hanya email... semoga kita semua termasuk hamba yg ilmunya bermanfaat, amin...
Assalamualaikum,
ReplyDeletesahabat..Terimakasih diatas comment saudara..
Semoga amalan, dan takwa kepada tuhan dapat dipertingkatkan khasnya dalam bulan Ramadhan yang sangat mulia ini.
Salam Ramadhan diucapkan...
Faiezi.blogspot.com
Jazakumullah khayra... insya Allah atas izin-Nya kita pasti akan berkesempatan bertamu ke Baitullah Makkah dengan cara-Nya. Duduk-duduk di depan Ka'bah menjelang fajar nikmatnya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Allahu Akbar.
ReplyDeletejazakumullah atas informasinya dan silaturohimnya
ReplyDeletesaudaraku ALIFAH CARE yg baik,
ReplyDeleteamin...
saudaraku setia1heri yg baik,
terima kasih jg saya haturkan...
sebuah kenyataan yang pasti akan dilalui oleh segenap umat manusia.......
ReplyDeletesemoga kita semua meninggal dunia dengan keadaan khusnul khotimah.........
Amiieeeennn.....
Wisnu Pramudji
Sudah lama pingin ngisi di blog ini, tapi gak tahu kenapa kok selalu rejected.
ReplyDeleteSemoga yang ini tidak.
Salam kompak selalu, semoga terus semangat untuk menulis, berbagi amal untuk semua
Amin.
eshape
Tobat-tobat
ReplyDeleteMas Faisol,
ReplyDeleteTuslisan yang sangat menyentuh dan bermanfaat. Bagi saya pribadi , ini sharing yang dapat menggugah keterlenaan duniawi kita , agar segera bangun dari tidur panjang dan segera bergegas memperbaiki ketertinggalan. Terimakasih juga komentar Mas Faisol atas artikel yang saya muat di web pembelajaran saya , artiket tsb dari filsafatislam.net yang saya posting ulang karena moment tepat di bulan ramadhan. Selamat berkarya.
Wassalam,
-pram-
salam,
ReplyDeletemas faisol yang budiman, pertanyaan anda tentang lailatul qadar di blog saya sudah coba saya jawab. namun karena pertanyaan itu membutuhkan penalaran yang tajam (setajam peretanyaan Anda), akhirnya jawaban itu saya bikin dalam bentuk artikel. oleh karen itu, saya sangat berterima kasih kepada anda, telah membantu saya membuat aetikel. artikelnya ada di sini:
http://jumanrofarif.wordpress.com/2008/09/20/lailatul-qadar-bukan-peristiwa-alam/
Thank's Mas dah mau mampir di blogQ.
ReplyDeleteIsi blog ini sungguh menyentuh bgt...(^_^)..he..3x
Terus berkarya BoSs...
Salam Saudara Faisol,
ReplyDelete(Maaf, komen saya tiada kaitan dengan entri ini).
Setelah mendapat soalan-soalan saudara di blog saya, saya telah cuba mencari panduan dan jawapan kepada persoalan2 tersebut. Sila berkunjung ke halaman itu. Maaf jika terlambat.
http://wilayahsitinur.blogspot.com/2008/09/mencari-malam-lailatul-qadar.html
Assalmu'alaikum ya akhi
ReplyDeleteAfwan apabila kami baru membalas komentar akhi. karena selama ini kami masih disibukkan dengan perjuangan dakwah kami kampus tercinta IAIN Sunan Ampel. semoga akhi memaafkan dan semoga Allah memberkahinya.
Semoga shiring untuk tukar ilmu Allah selalu berjalan dengan indah seindah lantunan nyanyian alam dan sebaik bunyi genderang cinta. Amiiin....
Afwan belum bisa ngasi komentar dan menjawab komen antum. Wassalam...
ass wr wb,pak faisol,salam kenal dari saya pak, postingan anda sangat bagus, saya sangat senang sekali setelah mengklik blog anda,saya baru tau ada blog islami spt ini,karena selama ini saya membaca blog2 lainnya spt mengarah ke kepentingan duniawi saja,pak saya pengen berguru tentang apa saja ke bapak ,bagaimana kalau saya kirim prtanyaan lewat email? terimakasih atas responnya sebelumya wassalam
ReplyDeletemaaf pak ini saya tadi yang memberi komentar diatas saya ini ,makasih
ReplyDeleteTuan,
ReplyDeleteTahniah dengan kejayaan menghidupkan semangat islami di blog ini. Moga Allah memberi barakah serta keampunan buat kita.
Jazakallahu khair kerana ziarah blog saya ridzwan-bakar.blogspot.com bagi perkongsian agama mengikut perspektif seorang muslim professional khususnya dalam pentarbiyahan Haji bagi membina ummah gemilang.
Salam Ramadhan moga Lailatul Qadar diketemukan buat kita.
insya Allah renungan ini sangat bermanfaat
ReplyDeleteassalamu'alaikum
ReplyDeleteada posting baru
semoga bisa bagi2 ilmunya ya,om..
subhannalah..
ReplyDeletetak disangkan masih ada orang yang seperti ini!
saya benar-benar takjub..!!
terus berdakwah islam yah!
raara.dagdigdug.com
salam
ReplyDeletesaya rasa sgguh bertuah dpt membca nukilan ini
ternyata kematian mmg musuh dlm selimut..
dlm diam2 dia akn menerpa kita..tidak kira apa jua kondisi kita ketika itu
dan yg pling sy suka dlm statemnt di ats
..ingtlah kematiann,smoga suma bebanan dan dugaan masalah menjadi sgt ringan...
wah!menakjubkan~
saudaraku sesar yg baik,
ReplyDeleteterima kasih saya haturkan atas kunjungan sampean... jika ingin kirim email, monggo2 saja...
assalamualaikum saudara.....
ReplyDeleteterima kasih kerana melawat blog saya.....
banyak sungguh info agama d dalam blog saudara....
suker saya membaca kesemuanya.....
saudaraku jeff hardyz yg baik,
ReplyDeletesebenarnya bila pengunjung blog hanya membaca tulisan :
"Semoga Allah Melembutkan Hati Semua Umat Islam..."
atau :
"Semoga Allah Menyatukan & Melembutkan Hati Semua Umat Islam, Amin..."
saya sudah senang sekali... karena inti blog ini terletak pada hal tersebut... tulisan2 yang lain bersifat pelengkap...
begitu dulu, saudaraku... semoga Allah menyatukan & melembutkan hati semua umat Islam, amin...
assalamualaikum saudara ku faisol..
ReplyDeletememang tertarik kata2 mu..semua berlandaskan quran dan hadith nabi..
iya..
kematian itu pasti,
akhirat itu kekal,
setiap yang datang,
pasti kembali,
setiap yang meminjam,
pasti dipulangkan semula.
alangkah kerdil diri ini,
dengan doa,supaya taubat ini di terima ALLAH swt.
tiada yang baik selain ciptaan yang maha esa..
semoga Allah menyatukan & melembutkan hati semua umat Islam, amin...
p/s=harap saudara masih kenali saya...terima kasih kerna mengunjungi blog saya yang tak seberapa...
http://copieetpate.blogspot.com/
hampir menitis air mata saya membaca setiap kalimah yang saudara coretkan. begitu indah dan sungguh mententeramkan jiwa. sukar untuk merasanya pada masa dunia sekarang yang semakin huru-hara. suker untuk saya sentiasa mendapat nasihat dan bimbingan daripada saudara. saya bukanlah muslimin yang kuat dari segi iman dan taqwa. jadi, saya ingin sekali meminta saudara membantu saya dalam memberi nasihat dan agar menjadi mukmin yang sejati dan takutkan saya dengan azab-azab Allah.
ReplyDeletesaudaraku BukiTiLMu ( BI ) yg baik,
ReplyDeletekata-kata sampean begitu indah dan menyentuh rasa... terima kasih saya haturkan...
saudaraku jeff hardyz yg baik,
kita pada posisi yang sama... oleh karena itu, mari kita saling menasihati...
semoga Allah menyatukan & melembutkan hati semua umat Islam, amin...
Assalamu'alaikum-warahmah..
ReplyDeleteSubhanallah..
keep fighting 4 dakwah yang damai ini...
wa'alaykumus salam wa rahmatullaahi wabarakaatuh, saudariku ukhty rhanee yg baik...
ReplyDeleteterima kasih saya haturkan atas doa sampean...
saudariku,
mungkin yg tepat bukan "keep fighting", tp "tetap istiqamah..."
dikuatirkan ada yg salah persepsi, katanya damai koq fighting... :-)
begitu dulu, saudariku... semoga Allah menyatukan & melembutkan hati semua umat Islam, amin...
terima saudaraku.....
ReplyDeleteinsya Allah, saya juga akan mengikut kata2 saudara.....
bagaimana persiapan saudara untuk menyambut syawal yg bakal menjelma???
sebenarnya hati saya benar2 sayu kerana bulan mulia ini begitu sekejap meninggalkan kita....
alangkah indahnya jika bulan barakah ini berpanjangan....
saudara Ahmad,
ReplyDeleteterima kasih atas komentar anda.
ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan kepada anda berkenaan permasalahan yang anda tulis.
pertama, saya hanya menukil tulisan diatas dari sebuah buletin jum'at yang saya dapatkan di sebuah masjid ketika saya shalat jum'at di dalamnya. jadi, itu bukan pendapat saya pribadi karena saya adalah seorang awam dalam ajaran Islam yang luas dan agung ini.
lalu mengapa saya berani untuk memuatnya di dalam blog? karena saya percaya sekali dengan lembaga yang menerbitkan buletin dan ustad yang menuliskannya.
namun, jazakallohu khoiron katsiron atas permasalahan yang anda ajukan. insya Alloh akan saya ajukan pertanyaan yang antum ajukan pada ustad saya - ingat, saya orang awam - dan saya akan mengambil perkataan ustad saya itu selama beliau mengeluarkan pendapatnya berdasarkan Al Qur'an dan Al hadits dan pemahaman atas keduanya adalah berdasarkan pemahaman salafush sholih.
oh ya, saya berharap anda kembali mengunjungi blog saya karena saya akan merubah blog saya dari yang membahas tentang pendidikan umum ke membahas tentang ajaran Islam yang shohih. mudah - mudahan Alloh memberi kemudahan.
syukron.
saudaraku jeff hardyz yg baik,
ReplyDeleteada kaidah dalam beribadah, yaitu bertahap, yg dalam bahasa dakwah disebut Tadarruj fî taklîf (bertahap dalam memberikan beban atau amal)...
saudaraku,
sebagaimana saya katakan bhw saya sama saja dengan sampean, maka saya ingin meningkatkan sedikit amal ibadah saya sampai istiqamah...
ini u/ tahni'ah saja... alhamdulillah selama dua tahun kemarin saya bisa shalat Dhuha 4 rakaat tiap hari, walaupun kadang terlewat juga dengan alasan khusus... dengan memohon pertolongan Allah, saya berniat u/ bisa shalat Dhuha 6 rakaat tiap hari, disamping memperbaiki kualitas shalat...
Alhamdulillah, saya mendapat banyak ilmu tentang shalat dari Prof. Moh. Sholeh, penulis buku Shalat Tahajud Menyembuhkan Berbagai Penyakit... juga dari Ust. Abu Sangkan yg selama Ramadhan sharing ilmu tentang shalat khusyu' di Metro TV jam 17.00...
semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat & pertologan kepada kedua ustadz kita tsb, juga kepada kita semua, amin...
begitu dulu, saudaraku... semoga Allah menyatukan & melembutkan hati semua umat Islam, amin...
saudaraku artikel pendidikan islam yg baik,
ReplyDeleteamin... semoga pertolongan Allah senantiasa tercurah atas kita semua, amin...
saudaraku,
senang sekali ada saudara seiman yg gemar berdakwah... mari kita berdakwah dengan santun, ramah dan indah...
begitu dulu, saudaraku... semoga Allah menyatukan & melembutkan hati semua umat Islam, amin...
salam..
ReplyDeletesyukran atas peringatan.
sesungguhnya kematian itu menginsafkan
Saya telah memposting sebuah artikel tentang fenomena bom bunuh diri. silahkan anda simak dan komentari di sini
ReplyDeleteterima kasih
kullu nafsin dzaa iqatul mauut!
ReplyDeleteassalamualaikum....
ReplyDeletelama gak saya xmemberi komen untuk blog saudara...
maklumlah sambutan aidilfitri yang sibuk....
d samping sibuk menziarahi dan melayan tetamu....
bagaimana saudara menyambut aidilfitri di sana dan bagaimana sambutan aidilfitri di tempat saudara???
saya berharap agar saurdara sentiasa dirahmati Allah dan hidup dalam penuh ketenangan... amin...
wa'alaykumus salam wr. wb., saudaraku jeff hardyz yg baik,
ReplyDeletesampean berdoa,
"saya berharap agar saurdara sentiasa dirahmati Allah dan hidup dalam penuh ketenangan... amin..."
amin... doa yg sama dihaturkan oleh para malaikat untuk sampean & semua orang yg mendoakan orang lain... ini dr hadits riwayat Imam Muslim...
Alhamdulillah di Indonesia Idul Fitri jatuh pada hari yang sama... Perbedaan adalah rahmat, APALAGI PERSATUAN... bukankah begitu saudaraku...?
mohon maaf saya haturkan bila selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan di hati sampean & semua saudarku...
bgmn pula idul fitri di sana...?
begitu dulu, saudaraku...
semoga Allah menyatukan & melembutkan hati semua umat Islam, amin...
Assalamualaikum,
ReplyDeleteTerima kasih atas tulisannya
saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan,
Adakah tanda2 kematian sebelum datang ke pada kita?
Ada kah doa terakhir seperti yg antum tulis itu kutipan dari alquran?
terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
wa'alaykumus salam wr. wb, saudariku Ita Javstrand yg baik,
ReplyDelete1. doa tersebut bukan dr Al-Qur'an, saudariku...
2. ttg tanda2 kematian sebelum datang ke kita, saya tidak tahu jawabannya...
saya belum menemukan ayat/hadits yg jelas ttg hal tsb... kematian itu misteri, bila sdh diketahui datangnya, berarti enak dong orang2 yg malas beribadah dg harapan akan taubat ketika tanda2 kematian mulai datang...
bukankah taubat tdk ditolak asalkan sebelum ajal sampai di tenggorokan...?
timbul pertanyaan, "apa tdk mungkin Allah memberi tanda2 kpd orang2 yg dikehendaki-Nya...?"
kalau hal ini ya mungkin saja... Allah Maha Kuasa u/ melakukan itu semua...
begitu dulu, saudariku... mohon maaf saya haturkan bila jawaban saya terlambat...
Cukup jelas pembahasan tentang mengingat kematian yang diulas dalam artikel ini, terima kasih
ReplyDeleteYou have a good point here!I totally agree with what you have said!!Thanks for sharing your views...hope more people will read this article!!!
ReplyDeleteProm Dresses