Untuk kendaraan, kita tidak perlu pusing harus berebut naik bis atau berdesakan di angkot. Di rumah, tersedia berbagai jenis mobil mewah, ada BMW, Ferrari, Jaguar, Mercy, Porsche dan Rolls-Royce; tinggal pilih saja. Ingin naik motor juga tidak masalah, karena tersedia dengan kondisi siap pakai, motor Harley Davidson, Honda Tiger, Kawasaki Ninja, Suzuki Thunder, Yamaha TZ, Honda Supra, Suzuki Shogun, Yamaha Jupiter, Honda Vario dan Yamaha Mio. Semua jenis kendaraan bermotor “ready stock”. Rumah kita persis seperti sebuah showroom.
Segala jenis makanan bisa kita santap dengan lezatnya, misalnya ayam kampung bakar, batagor, bebek goreng, cah kangkung, coto Makasar, daging sapi masak paprika atau lada hitam, gudeg, ikan bakar nusantara, kabab lahmul ghanam (sate kambing), kambing guling, lontong balap, lontong kupang, aneka macam nasi goreng (mawut, Jawa, Cina atau standar), nasi Padang, nasi pecel, nasi uduk, pecel lele, pempek Palembang, palumara dari Manado, rawon, rujak cingur, otak-otak bandeng asal Gresik, sate kerbau dari Kudus, sinonggi khas Kendari, siomay, sop buntut goreng, kepiting telur asam manis dan lobster.
Jangan kita lupakan lauk khas bangsa kita, sederhana namun penuh gizi, yaitu tempe serta tahu goreng lengkap dengan sambal bajak (bahan tomat dan lombok digoreng/digongso dulu)—yang membuat air liur serta air mata otomatis meningkat produksinya. Masakan luar juga boleh, seperti steak daging bawang bombai, onion dan cheese omelette (semacam telur dadar), sabu-sabu, yakiniku, chicken teriyaki, chicken kofta with tomato sauce, cien cen ci (ayam lapis dengan kol), California rolls sushi, salad, sandwich, spaghetti atau masakan “heboh” lainnya. Aroma sedap dan eksotis pasti meruap dari berbagai jenis makanan tersebut. Amboi, betapa nikmatnya itu semua, benar-benar “Mak Nyusss!”.
Begitu juga dengan minuman, kita bisa minum apa pun. Kita boleh minum ‘ashîr (jus buah), ‘ashîr ashab (air tebu, minuman paling memasyarakat di Indonesia dan Mesir saat musim panas), beras kencur, degan (kelapa muda), legen, milshake, tamar hindi (air buah asam), sinom, soda dengan macam-macam variasinya, teh/kopi dari berbagai negara dengan teknik penyajian yang berbeda-beda, red/white wine, sake, scotch, tequilla atau vodka. Toh atas anugerah Allah semuanya halal bagi kita, dan kita juga tidak akan sakit. Kita akan sehat terus, terhindar dari terkena asam urat, darah tinggi, diabetes, hepatitis, kolesterol, stroke, tumor, kanker atau yang lain. Dengan karunia seperti ini, sudah sepantasnya kita berseru, “Enak Tenaaan!”.
Sebagai pecinta olah raga, setiap ada pertandingan bola, baik berupa liga maupun piala dunia, kita dapat menontonnya secara langsung di kursi VVIP (Very Very Important Person). Ingin berkenalan dengan para pemain NBA dan mantannya, bagi kita mudah saja. Kita kenal dengan baik para pemain bintang saat ini, misalnya Dwyane Wade, Kobe Bryant dan LeBron James. Foto-foto dan sejarah para mantan pemain NBA juga kita miliki secara komplit, seperti Michael Jordan, Earvin “Magic” Johnson dan Kareem Abdul-Jabbar. Begitu pula dengan SEA Games, ASIAN Games, Olimpiade, Moto GP dan Formula 1; semuanya bisa kita saksikan dengan fasilitas utama. Bila bosan dengan segala fasilitas yang serba wah, kita bisa memilih tempat duduk di mana pun, dengan keselamatan terjamin karena semua orang segan dan hormat pada kita, tak ada yang iri atau benci, apalagi menjadi musuh. Duhai, betapa surga dunia begitu menakjubkan.
Akhirnya, jika ingin istirahat melepas lelah, cukup dengan menelepon, apakah mau di kos-kosan, homestay, apartemen, hotel melati, hotel bintang lima di seantero negeri, hotel bintang tujuh Burj al-Arab yang dibangun dengan amat megah dan mewah di Uni Emirat Arab, atau “hotel” bintang sembilan, yaitu Pondok Pesantren :).
Selama tujuh menit, marilah kita pejamkan mata, kita sungging sebuah senyuman, kita bayangkan semua hal yang ingin kita raih sesuai paparan di atas. Kita tidak perlu mempermasalahkan bagaimana cara mencapainya. Di sini, kita hanya memvisualisasikan, memanjakan diri untuk sebuah kenikmatan yang tiada tara. Kita tanamkan di otak bawah sadar tentang semua kebahagiaan yang ingin dicapai.
. . . . . . .
. . . . . . .
. . . . . . .
Tidakkah kita ingin semua hal di atas terwujudkan? Jika semua hayalan tersebut tidak bisa kita dapatkan di kehidupan ini, karena mungkin terlalu sempurna bagi kita (it’s too perfect—too good to be true), apakah kita tidak ingin meraihnya di kehidupan berikutnya? Senangkah kita bila kita tidak berhasil dua kali? Bukankah sudah nyata bahwa keindahan dunia hanya bisa dinikmati sementara, sedangkan kemewahan akhirat berlaku selamanya? Berdasarkan data, rata-rata usia harapan hidup (UHH) penduduk Indonesia mencapai usia 69,87 tahun. Untuk laki-laki, harapan hidupnya mencapai usia 67,42 tahun dan untuk perempuan mencapai 72,45 tahun. Apakah kita lupa bahwa indahnya surga tingkat terendah adalah sepuluh kali indahnya seluruh dunia beserta isinya? Padahal, sejauh apa pun kita berimajinasi, kita belum bisa menghayalkan seluruh kenikmatan duniawi. Entah bagaimana pula kita akan membayangkan fasilitas yang disediakan di surga.
Berbuatlah kebajikan untuk rumah yang diridhai di hari esok
Yang dibangun oleh Yang Maha Pemurah,
bertetanggakan Muhammad
Istana-istana dari emas,
bertahtakan misik
Za‘faran dan rerumputan segar di dalamnya
Dan burung-burung berkicauan di atas dahan-dahan yang tegak
Sambil bertasbih pada Allah mereka beterbangan di sekelilingnya
(gubahan ‘Aidh al-Qarni)
Tentang kemewahan surga, dari hadits Nabi dijelaskan bahwa yang terendah adalah sepuluh kali semua yang ada di dunia ini. Subhânallâh. Diriwayatkan dari Ibnu Mas‘ud ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
Saya mengetahui akhir ahli neraka keluar dari neraka, dan akhir ahli surga masuk surga. Yaitu seorang keluar dari neraka, dengan merangkak-rangkak, maka Allah berfirman padanya, “Pergilah masuk surga,” maka pergilah orang itu. Tiba-tiba terbayang padanya seolah-olah sudah penuh, maka kembali berkata, “Ya Tuhan, hamba mendapatkannya sudah penuh.” Allah berfirman, “Pergilah masuk surga,” maka kembali pergi didapatkannya seolah-olah penuh. Maka kembali berkata, “Ya Tuhan, ia sudah penuh.” Maka Allah berfirman, “Pergilah masuk surga, bagimu di surga sepuluh kali besarnya dunia.” Maka berkata orang itu, “Apakah Engkau 'mengejek' hamba, Tuhan, sedang Engkaulah Raja.” Berkata Ibnu Mas‘ud, “Maka saya melihat Rasulullah saw. tertawa hingga tampak giginya, sambil berkata, ‘Demikianlah serendah-rendahnya tingkatan ahli surga’.” (HR Bukhari dan Muslim)
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
- Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi, asy-Syaikh, “Riyâdhush Shâlihîn”
- ‘Aidh al-Qarni, Dr, “Nikmatnya Hidangan Al-Qur’an (‘Alâ Mâidati Al-Qur’an)”, Maghfirah Pustaka, Cetakan Kedua : Januari 2006
- Ibnu Hazm al-Andalusi, “Di Bawah Naungan Cinta (Thawqul Hamâmah) – Bagaimana Membangun Puja Puji Cinta Untuk Mengukuhkan Jiwa”, Penerbit Republika, Cetakan V : Maret 2007
- Salim Bahreisy, “Tarjamah Riadhus Shalihin I dan II (karya Syaikh Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi)”, PT Alma‘arif
- Salim Bahreisy, “Tarjamah Al-lu’lu’ wal-Marjân (karya Syaikh Muhammad Fuad ‘Abdul Baqi) – Himpunan Hadits Shahih Yang Disepakati Oleh Bukhari dan Muslim – Jilid 1 dan 2”, PT Bina Ilmu
Tulisan ini lanjutan dari : Cukup Masuk Surga Tingkat Terendah? (7 of 9)
Tulisan ini berlanjut ke : Cukup Masuk Surga Tingkat Terendah? (9 of 9)
Tulisan ini berlanjut ke : Cukup Masuk Surga Tingkat Terendah? (9 of 9)
#Semoga Allah menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam, amin...#
tulisan yang bagus pak faisol.
ReplyDeletesaya salah satu dari mahasiswa di unitomo yang bapak ajar. terima kasih atas semua masukan ilmu selama ini, semoga semester depan bapak masih mengajar kami lagi.